Minggu, 19 Desember 2010

Seputar Stasun Tawang

stasiun tawang semarang
stasiun tawang semarang doeloe


Stasiun Tawang
Alamat : Jl Tmn Tawang 1 SEMARANG 50175
Nomor Telp : 024 354 4544, 358 2859
Stasiun Tawang merupakan tetengger yang penting bagi kawasan Kota Lama. Pada masa lalu terdapat sumbu visual yang menghubungkan stasiun ini dengan Gereja protestan ( Blenduk ). Sehingga peran stasiun ini dalam pembentukan citra kawasan sangat penting dan mampu menambah nilai kawasan. Integritas langgam arsitektur Indische sangat kuat dan banyak terpengaruh unsur lokal. Integritas kekriyaan ditampilkan dalam detil bermotif dan berwarna. Integritas setting masih tetap seperti semula. Sedangkan integritas type bangunan merupakan ruang kantor. Integritas sesinambungan fungsi yaitu sebagai bangunan pengangkutan masih terjaga dengan baik. Kaitan bangunan dengan sejarah yaitu pembangunannya ditujukan untuk menggantikan stasiun Tambak Sari di Pengapon, dengan perancang adalah JP Bordes. Selain itu kaitan bangunan dengan sejarah perangkutan milik NIS tidak kecil. Arsitekturnya unik, dengan ciri arsitektur Indische yang bahan untuk elemen dinding yang bermotif dan berwarna menjadikan bangunan ini sangat estetis. Dilihat dari segi lansekap kota, Stasiun Tawang menambahkan kualitas dan potensi dari ruang terbuka di kawasan tersebut.
Sejarah:
Stasiun Tawang merupakan pengganti Stasiun Tambak Sari milik N.I.S yang pertama. Adapun pembangunan stasiun pertama tersebut ditandai dengan upacara pencangkulan tanah oleh Gubernur Jenderal Mr. Baron Sloet van de Beele, bersamaan dengan pembentukan sistem perangkutan kereta api milik N.I.S pad atanggal 16 Juni 1864. N.I.S melayani jalur Semarang – Yogya – Solo. Setelah mengalami proses pembangunan yang tersendat-sendat akhirnya jalur pelayanan kereta api ini terselesaikan pada 10 Pebruari 1870. Berkembangnya kegiatan perdagangan menyebabkan stasiun Tambak Sari tidak memenuhi syarat lagi. Maka direncanakanlah stasiun yang baru dengan arsitek J.P de Bordes. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, stasiun ini diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kotamadya Semarang dan diganti dengan nama Perusahaan Jawatan Kereta Api Tawang ( PJKA).
Tidak banyak perubahan yang dilakukan pada stasiun ini terutama pada bagian facade dan sampai sekarang masih terawat dengan baik. Lapangan di depan Stasiun Tawang ( sekarang menjadi Folder ) juga mempunyai nilai historis yang tinggi yaitu sebagai ruang terbuka dari kota lama yang difungsikan sebagai tempat upacara, olah raga, pertandingan dan sebaginya.

Rabu, 15 Desember 2010

Keunikan Kereta Api Indonesia

1. Kereta Api Argo Dwipangga adalah satu-satunya kereta yang tidak menggunakan nama gunung meskipun di depannya menggunakan kata argo, seperti Argo Gede, Argo Lawu, Argo WIlis.
2. Nama kereta Api Bangunkarta tujuan Jakarta-Jombang bukanlah nama kota, tetapi merupakan singkatan nama kota yang dilewatinya jomBANG madiUN jaKARTA,
3. Kereta Api Taksaka tujuan Jakarta-Yogyakarta berasal dari nama taksaka yang berarti naga
4. Sementara nama Kereta Api Sembrani berasal dari kata sembrani yang berarti kuda
5. Kereta Api Bima tujuan Jakarta-Surabaya yang melewati Yogyakarta dulu memiliki design berupa kamar, bukan tempat duduk
6. Jalur kereta api antara stasiun Cikini hingga Stasiun Jayakarta di Jakarta dulu menempel di tanah tidak dibangun rel layang seperti saat ini
7. Kalau anda mengira bahwa Terowongan Ijo adalah terowongan kereta api terpanjang di Indonesia, maka perkiraan anda salah. Terowongan kereta api terpanjang di Indonesia yang hingga saat tulisan ini dibuat masih aktif dlalui kereta api adalah Terowongan Sasak saat yang terletak di antara Bandung dengan Purwakarta.
Terowongan Sasaksaat
8. Sementara jembatan kereta api terpanjang adalah Jembatan Cikubang yang berada di Jawa Barat, panjangnya sekitar 300 meter
9. Di Jakarta stasiun dengan jumlah jalur keberangkatan terbanyak dan hampir semuanya aktif adalah Stasiun Jakarta Kota, dengan 12 jalur dan melayani seluruh penjuru kota Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan kota-kota di Pulau Jawa, dan ini adalah tantangan bagi para petugas untuk menginformasikan jalur pemberangkatan sesuai tujuan kereta kepada penumpang 

10. Stasiun yang telah bangun dari mati suri adalah Stasiun Tanjung Priok, setelah lama tidak berfungsi kini Stasiun Tanjung Priok yang merupakan peninggalan Belanda kini sudah melayani perjalanan dalam kota dan luar kota meskipun dalam jumlah yang terbatas
11. Depo kereta api terbesar di Asia Tenggara adalah depo kereta yang dibangun di Depok, Jawa Barat baru-baru ini
12. Di Jakarta mungkin terowongan kereta api hanya berada di sebelah selatan Stasiun Cawang yang di atasnya merupakan Jalan MT Haryono, sebuah jalan yang cukup lebar karena terdiri dari jalan tol dan jalan arteri
13. Di Jakarta anda masih bisa menemukan jalur kereta yang masih rel tunggal, yaitu antara Stasiun Duri hingga Stasiun Tangerang. Seharusnya jalur ini mampu membantu kepadatan Jaan Daan Mogot.
14. Tau Kereta Pakuan dan kereta ekspres lainnya di Jakarta? Di Jepang kereta tersebut adalah kereta kelas ekonomi, sementara di Jakarta?
15. Hanya Jabotabek yang memiliki elektrisasi kereta api, namun bagi warga Bandung ada kabar gembira, pemerintah akan membangin jaringan listrik dari Jakarta ke Bandung, entah kapan terealisasinya.
16. Tau Kereta Api Harina tujuan Bandung Semarang? Dulunya kereta ini melalui Bandung-Kroya-Purwokert-Prupuk-Semarang namun karena rute yang sepi penumpang maka kini KA Harina berubah trayek Bandung-Cikampek-Cirebon-Semarang
17. Kereta api tercepat yang diakui sampai saat ini adalah Argo Bromo Anggrek, dengan harga tiket antara 200-350 ribu rupiah anda dapat menempuh perjalanan Jakarta-Surabaya hanya dengan waktu 9 jam! Uniknya penobatan kereta api tercepat di Indonesia bukan berdasarkan kecepatan kereta saja, tapi lebih dihitung berdasarkan jarak tempuh dengan waktu tempuh. Kenapa? Karena lokomotif Kereta Api Argo Bromo Anggrek tidak ada bedanya dengan Lokomotif Kereta Ekonomi Progo Jakarta-Lempuyangan
18. Kecelakaan kereta api yang paling fatal adalah tragedi Bintaro yang menewaskan lebih dari 100 orang
19. Anda tahu Kota Temanggung? Meskipun berada di ketinggian, kota ini dulu memiliki jalur kereta dengan tujuan Magelang Jogjakarta dan Ambarawa.
20. Stasiun Kampung Bandan adalah stasiun terunik, ada dua jalur rel yang saling berpapasan satu dibawah stasiun dan satu lagi di atasnya.

Jumat, 10 Desember 2010

10 Terowongan kereta api terpanjang di Indonesia

10. Terowongan Gunung Gajah (368 m)
Termasuk dalam wilayah DAOP III Sumsel dan terletak antara stasiun Lahat dan stasiun BUnga mas, panjang terowongan ini sekitar 368 m.
9. Terowongan Tebing Tinggi (424 m)
Terowongan ini terletak di Talang Banyu Desa Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Sumetara Selatan. Terowongan yang masih aktif ini memiliki panjang sekitar 424 m.
8. Terowongan Ijo (580 m)
Terletak di di Rowokele, Kebumen. Terowongan ini dibangun di jaman Belanda pada 1885-1886, dengan sistem kerja paksa terowongan ini sudah menelan banyak jiwa. Memiliki panjang sekitar 580 m.
7. Terowongan Kupitan (600 m)
Berada di wilayah DAOP II Sumbar antara Muarakalaban dan Padang Sibusuak, Terowongan ini memiliki panjang kurang lebih 600 m.

6. Terowongan Lampegan (687 m)
Terowongan ini terletak di Kec. Cibeber, perbatasan Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi. Pada tanggal 8 Februari 2001, terowongan ini runtuh, namun saat ini terowongan yang memiliki panjang sekitar 687 m ini telah direnovasi.
5. Terowongan Mrawan (690 m)
Terletak disebelah Barat Stasiun Mrawan, Kalibaru, Banyuwangi. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 690 m dan dibangun pada tahun 1901.
4. Terowongan Eka Bakti Karya (760 m)
Terowongan ini terletak di Sumberpucung, malang. Lima kilometer setelah stasiun Sumberpucung. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 760 m dan juga terdapat terowongan Dwi Bhakti Karya dengan panjang 400 m. Disebelah terowongan ini terdapat Bendungan Ir. Sutami.
3. Terowongan Sawahlunto (835 m)
Terowongan Sawahlunto terletak di antara stasiun Muara Kalaban dan Sawahlunto, Sumatera Barat. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 827 m dikenal juga dengan sebutan Lubang Kalam.
2. Terowongan Sasaksaat (949 m)
Terowongan Sasaksaat merupakan terowongan jalur kereta api yang dibangun oleh SS (Staatsspoorwagen) antara tahun 1902-1903. Bangunan Hikmat 503 ini berada di jalur antara Purwakarta dan Padalarang di Km 143 + 144 antara Stasiun Sasaksaat dan Stasiun Maswati, membelah perbukita Cidepong di Kampung Sasaksaat Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Didalam terowongan sepanjang 949 m ini terdapat 35 sleko terdiri dari 17 kiri dan 18 kanan dari arah Stasiun Sasaksaat. Terowongan yang terletak di Daerah Operasi II Bandung merupakan terowongan kereta api yang padat lalu lintas, setiap harinya ada 44 Kereta api yang melintas secara reguler. Jalur yang lengkung ketika akan memasuki terowongan baik dari arah Stasiun Sasaksaat dan stasiun Maswati maka jalan relnya diberi rel paksa (gongsol). Banyaknya kereta api yang melintas memerlukan penjagaan khusus di terowongan sehingga di kedua ujung terowongan terdapat gardu jaga untuk JPTw (Juru Periksa Terowongan).
1. Terowongan Wilhelmina/Terowongan Sumber (1208 m)
Terowongan Wilhelmina yang di bangun pada zaman penjajahan Belanda dan diresmikan pada tanggal 1 Juni 1921. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 1208 m. terowongan kereta api yang dulu menghubungkan Banjar-Cijulang, kini keberadaanya sungguh memprihatinkan, dengan rel yang hilang dan muka terowongan yang tak terurus, di rambati akar-akar tanaman semak belukar, semakin menghilangkan pamor dari sejarah maupun aset wisata dari terowongan terpanjang di Indonesia ini.

Rabu, 08 Desember 2010

13 Stasiun Tertua Di Indonesia

1. Stasiun Ijo 
Stasiun Ijo (IJ) adalah stasiun kereta api yang terletak di sebelah barat Stasiun Gombong. Secara administratif, stasiun ini berada di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Selain sebagai stasiun persilangan, fungsi lainnya adalah sebagai pengontrol terowongan jalur rel (disebut Terowongan Ijo) yang berada di sisi timur stasiun ini. Pengelolaan stasiun yang terletak pada ketinggian +25 m dpl ini berada di bawah Daerah Operasi 5 Purwokerto. Stasiun yang dibangun pada pertengahan tahun 1880-an ini jarang disinggahi oleh kereta api. Stasiun berperon sisi ini memiliki tiga jalur rel.






2. Stasiun Malang Kotalama (1879)
Stasiun Malang Kotalama (MLK) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kecamatan Sukun, Malang. Stasiun yang berada pada ketinggian +429 m dpl ini berada di Daerah Operasi 8 Surabaya. Stasiun ini merupakan stasiun KA paling selatan yang berada di Kota Malang, dan tertua, dibangun pada tahun 1879. Penambahan nama "Kotalama" dimaksudkan untuk membedakan dengan Stasiun Malang Kotabaru yang dibangun belakangan.Dari Stasiun Malang Kotalama terdapat percabangan rel yang menuju ke Dipo Pertamina.






3. Stasiun Surabaya Kota (1878)
Stasiun Surabaya Kota (SB) yang populer dengan nama Stasiun Semut terletak di Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya. Letaknya sebelah utara Stasiun Surabaya Gubeng dan juga merupakan stasiun tujuan terakhir di kota Surabaya dari jalur kereta api selatan pulau Jawa yang menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta dan Bandung serta Jakarta. Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Pasar Turi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang. Baru dalam masa kemerdekaan, Jawatan Kereta Api mengadakan layanan kereta api antara Jakarta dan Surabaya Pasar Turi melalui Semarang.
Berdasarkan sejarahnya, Stasiun Surabaya Kota dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tanggal 11 Nopember 1911, bangunan stasiun ini mengalami perluasan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.






4. Stasiun Purwosari (1875)
Stasiun Purwosari (PWS) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 502, Purwosari, Lawiyan, Surakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +98 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta.
Stasiun Purwosari dibangun pada tahun 1875, dan merupakan stasiun tertua di Surakarta. Pembangunannya ditangani oleh NISM. Stasiun Purwosari berada di wilayah Mangkunegaran.






5. Stasiun Solo Balapan (1873)
Stasiun Solo Balapan (kode: SLO, +93m) adalah stasiun induk di Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang. Stasiun ini didirikan oleh jaringan kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873).










6. Stasiun Kedungjati (1873)
Stasiun Kedungjati (KEJ) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kedungjati, Kedungjati, Grobogan. Stasiun yang terletak pada ketinggian +36 m dpl ini berada di Daerah Operasi 4 Semarang. Stasiun Kedungjati diresmikan pada bulan 21 Mei 1873. Arsitektur stasiun ini serupa dengan Stasiun Willem I di Ambarawa, bahkan dulu beroperasi jalur KA dari Kedungjati ke Ambarawa, yang sudah tidak beroperasi pada tahun 1976. Pada tahun 1907, Stasiun Kedungjati yang tadinya dibangun dari kayu diubah ke bata berplester dengan peron berkonstruksi baja dengan atap dari seng setinggi 14,65 cm.






7. Stasiun Ambarawa (1873)
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.






8. Stasiun Semarang Tawang (1868)
Stasiun Semarang Tawang (kode SMT) adalah stasiun induk di Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang yang melayani kereta api eksekutif dan bisnis. Kereta api ekonomi tidak singgah di stasiun ini. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar tertua di Indonesia setelah Semarang Gudang dan diresmikan pada tanggal 19 Juli 1868 untuk jalur Semarang Tawang ke Tanggung. Jalur ini menggunakan lebar 1435 mm. Pada tahun 1873 jalur ini diperpanjang hingga Stasiun Solo Balapan dan melanjut hingga Stasiun Lempuyangan di Yogyakarta.






9. Stasiun Semarang Gudang / Tambaksari (1864)
Stasiun ini dibangun pada tanggal 16 Juni 1864 yang diresmikan oleh Gubernur Jenderal Baron Sloet van de Beele. Untuk pengoperasian rute ini, pemerintah Belanda menunjuk Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), salah satu markas NIS yang sekarang dikenal sebagai Gedung Lawang Sewu. Dan tepatnya pada 10 Agustus 1867 sebuah kereta meluncur untuk pertama kalinya di stasiun ini.






10. Stasiun Lempuyangan (1872)
Stasiun Lempuyangan (kode: LPN, +114 m dpl) adalah stasiun kereta api yang terletak di Kota Yogyakarta, berjarak sekitar 1 km di sebelah timur dari stasiun utama di kota ini, yaitu Stasiun Yogyakarta. Stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan.






11. Stasiun Alasteowa (1867)

Stasiun Alastuwa (ATA) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Tlogomulyo, Pedurungan, Semarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +6 m dpl ini termasuk dalam Daops 4 Semarang. Peron stasiun ini berbentuk pulau. Stasiun ini dapat terlihat dari jembatan layang di Jl. Raya Bangetayu-Pedurungan ke arah timur.
Terdapat 4 jalur di Stasiun Alastuwa. 1 jalur masih menggunakan bantalan kayu, 2 jalur masih menggunakan bantalan besi, dan 1 jalur sudah menggunakan beton.
Stasiun Alastuwa biasa menjadi tempat perhentian bagi kereta api dari arah timur yang hendak ke barat apabila Stasiun Semarang Tawang tergenang banjir atau penuh jalurnya maupun terjadi kemacetan parah di Jl. Raya Kaligawe.





12. Stasiun Broemboeng (1867)
Stasiun Brumbung (BBG) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Kembangarum, Mranggen, Demak. Stasiun yang terletak pada ketinggian +18 m dpl ini berada di Daerah Operasi 4 Semarang. Dibangun pada tahun 1867, stasiun ini terletak tak jauh dari jalan raya Semarang-Purwodadi. Di timur stasiun ini terdapat Pasar Ganefo.
Dari arah Semarang (barat laut), Stasiun Brumbung merupakan tempat percabangan bagi jalur rel ke Surabaya (timur) dan Surakarta (tenggara). Dengan posisi demikian, peron Stasiun Brumbung berbentuk pulau.




13. Stasiun Tanggung (1867)

Stasiun Tanggung (TGG) adalah sebuah stasiun kereta api yang terletak di Tanggungharjo, Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah. Dengan ketinggian ±20 m dpl, Stasiun Tanggung terletak di Daerah Operasi 4 Semarang.
Stasiun Tanggung merupakan salah satu stasiun KA tertua di Indonesia. Pada tanggal 10 Agustus 1867, jalur KA pertama dibuka, antara Semarang-Tanggung yang berjarak 25 kilometer, oleh Gub. Jend. Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele. Bangunan stasiun yang didirikan pertama kali telah dibongkar pada tahun 1910, kemudian dibangunlah bangunan stasiun yang baru, yang dapat dilihat sampai sekarang. Pada pertengahan tahun 1980-an, stasiun ini pernah hendak dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Kini, Stasiun Tanggung tidak lagi berfungsi menaikkan atau menurunkan penumpang, tetapi hanya sebagai stasiun pengawas keamanan perjalanan kereta api di lintasan Brumbung-Gundih, karena seringnya kereta api dilempari batu di sekitar stasiun ini. Karena fungsinya yang terbatas, tidak ada jalan keluar masuk kendaraan ke stasiun. Jalan masuk kendaraan melalui perumahan penduduk yang dibangun di pekarangan stasiun dengan menyewa kepada PT Kereta Api.