Senin, 27 Juni 2011

Gerbong Argo Lawu (Gerbong Argo Bromo Anggrek)

Kereta api Argo Lawu Jurusan Solo Balapan - Jakarta Gambir, Dulunya Memakai Rangkaian Argo Bromo Anggrek Tetapi Pada Bulan April 2007 Argo Lawu Diganti dengan Rangkaian Argo Standart
Picture
Gerbong Bagasi PERUMKA

Gerbong Bagasi Adalah Gerbong Yang Mengangkut Barang. Biasanya Juga Dikutkan Atau Digabung SAma KA Penumpang, Ada Yang Tidak, Pada Jaman PERUMKA (Perusahaan Umum KA) Gerbong Bagasi Terdiri Dari 3 Yaitu : Abu Abu Putih,, Biru, & Kuning. Tapi Dikoleksi Weebly Saya, Cuman Ada 1 Yaitu Abu Abu Putih
Picture



K2 Cat Argo PERUMKA

Pada Jaman PERUMKA ada K2 Yang Bercat Argo (Abu - Abu Putih). Gerbong Jarang Ditemui , Sehingga Sekarang Kita Yang Di ERA PT KAI Pun Jarang / Tidak Pernah Melihat Gerbong K2 Argo Ini.
Picture



File Size: 528 kb
File Type: cdp

 K2 SATWA PERUMKA 

Gerbong Yang Selalu Dipakai KA MUTIARA SELATAN (SGU - BD), ATau Ekspress Malam Gumarang (SBI - GMR).

Picture

KM Argo Kaca Kecil

KM Argo Kaca Kecil Ini Biasa Digunakan Oleh KA Ekspress Malam Turangga (Surabaya Gubeng - Bandung).
Picture

KMP Argo Perumka

KMP Argo Perumka, Biasanya Dipakai Ama KA Jayabaya Selatan (SGU - JAKK via PSE), Atau KA Mutiara Selatan (SGU - BD) , Kadang Juga KA Argo Gede (BD - GMR)




PERUMKA Satwa K1 v2

Picture
PERUMKA Satwa K1 v2 ,
Biasa digunakan oleh KA Taksaka (YK-GMR), KA Turangga (SGU-BD), Atau KA Sancaka (SGU-YK)

PERUMKA Satwa K1-55503

Gerbong ini biasa digunakan oleh KA Sembrani (SBI-GMR) , atau KA Cirebon Ekspress _(TG-GMR)
Picture

PERUMKA Biru K1 Kaca K2

Biasa digunakan oleh KA Bima (SGU-GMR) dan KA** yang lain .
Picture


PERUMKA M1-82502

Kalau gak salah biasa digunakan oleh KA Argo Dwipangga _(SLO-GMR)
Picture

(New) Argo Bromo Anggrek Go Green

Di tahun 2011 , PT INKA mengeluarkan gerbong bercat baru yaitu ARGO ANGGREK GO GREEN
Picture


BIMA D'JADOEL PACK

KA Bima diluncurkan pada tanggal 1 Juni 1967, adalah sejarah awal KA yang pengoperasiannya menggunakan AC , KA Bima ini mempunyai fasilitas Gerbong Tidur Kelas Eksekutif (SAGW) & Kelas Bisnis (SBGW). Pada tanggal 9 Juni 1990 KA Bima dari gerbong tempat tidur diubah menjadi gerbong eksekutif standart, dan pada tanggal 1 Agustus 2002 KA Bima berganti memakai K1 Argo Standart bekas KA Argo Bromo (SBI - GMR)
Picture


BP- 77802

BP - 77802 milik daop 3 Cirebon, biasa digunakan KA Cirebon Ekspress, atau KA Argo Jati
Picture


K1 Sindang Marga (Old)

Biasa Digunakan Oleh KA Sindang Marga (LLG - KPT) pada ERA PERUMKA
Picture

KM - 82802

KM - 82802 ini punya dari DAOP 1 JAKK. KM ini biasanya dipakai oleh KA Ekspress Malam Sembrani (SBI - GMR)
Picture

BISNIS ARGO ERA PERUMKA v.2 & BISNIS ARGO ERA PERUMKA v.3

Biasanya dipakai KA SINDANG MARGA (LLG-KPT) atau KA SANCAKA (SGU-YK)
Picture
BISNIS ARGO ERA PERUMKA v.2
Picture
PERUMKA ARGO ERA PERUMKA v.3



BP - 64511

BP ini milik DAOP 8 SDT, biasa digunakan KA Sancaka ( Gubeng - Yogyakarta)
Picture

PJKA K1 v.2

Pada Era PJKA gerbong ini biasa digunakan BIMA, PARAHYANGAN, MUTIARA UTARA (Sekarang KA SEMBRANI) , DLL. Gerbong v.2 mempunyai Strip Kuning..
Picture

PERUMKA KM Bisnis v.2

Gerbong ini biasa digunakan oleh almarhum KA Jayabaya Selatan ( Surabaya Gubeng - Jakarta Kota)
Picture

BP Argo Anggrek v.2

BP yang biasa dipakai ABA (SBI-GMR)
Picture


PT KAI Satwa Pack

Terdiri dari :
3 BP
1 K1
1 M1
Picture

Taksaka V.2 & Taksaka V.3 (Argo)
- Taksaka V.2 : Satwa Era PERUMKA, kaca kecil / tetapi panjang
- Taksaka V.3 : Argo Standart Era PERUMKA, kaca biasa, dipojok bawah logo dephub bertuliskan KA TAKSAKA
Picture

Picture

K1 Dwipangga

Dwipangga (SLO - GMR)
K1 Dwipangga , K1 yang memupunyai warna argo standart PERUMKA, K1 Dwipangga ini bercorak argo tetapi bukan Argo waktu itu, (sebelum naek pangkat menjadi Argo).  . K1 ini memiliki logo gajah di bawah logo Dephub.
Picture


KAI BP Argo v.2 (PERUMKA)

BP ini biasa dipakai KA Argo Gede (BD - GMR) pada era PERUMKA, dan sekarang pada era PT KAI , BP ini dipakai KA Argo Parahyangan dengan sedikit perubahan pada bawah jendelanya..
Picture

Minggu, 26 Juni 2011

KA Madiun Jaya Ekspress Diluncurkan

  “Dalam rangka meningkatan aksesbilitas angkutan perkeretaapian, pemerintah membuat program-program pengadaan sarana kereta api sebagai upaya penyediaan pelayanan angkutan jarak menengah dengan jarak tempuh 3-4 jam yaitu KA komuter”, itulah sepenggal sambutan yang di sampaikan oleh Dirjen KA, Tundjung Inderawan saat launching KRDI Madiun Jaya Ekspress, Senin (20/6). Launching KRDI Madiun Jaya Ekspress ini dihadiri oleh Wamenhub, Bambang Susantono, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Bupati Madiun, Assistant Gubernur Jawa Timur, jajaran pejabat MUSPIDA Madiun, Direktur Komersial PT. KAI, Sulistyo Wimbo Hardjito, Direktur Teknik, Judarso Widiyono, dan juga jajaran manajemen PT. KAI Daop 7 Madiun.


 KRDI Madiun Jaya Ekspress siap untuk dioperasikan.

Rombongan Dirjen KA dan Wamenhub tiba di Stasiun Madiun pukul 10.00 WIB dengan menggunakan KLB Inspeksi. Rombongan kemudian menuju ke PT. INKA (persero) untuk melihat persiapan KRDI Madiun Jaya Ekspress. Tepat pukul 12.50 WIB KA Madiun Jaya Ekspress diresmikan. Dalam sambutannya, Wimbo menjelaskan bahwa berdasarkan 4 pilar perusahaan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan para penumpang KA Madiun jaya jurusan Madiun – Yogyakarta PP dengan menambah perjalanan KA baru.

 Wamenhub, Bambang Susantono, Dirjen Perkeretaapian, Tundjung Inderawan, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Asisten Gubernur Jatim dan Bupati Madiun
bersama-sama menekantombol sirine sebagai tanda diresmikannya KRDI Madiun jaya Ekspres

Berbekal dari pengalaman PT. KAI Daop 7 Madiun yang sebelumnya berhasil mengoperasikan KA Madiun Jaya Ekonomi, bulan Januari 2010 lalu, menjadi pertimbangan tersendiri bagi para pengguna jasa transportasi, bahwa kereta api akan jauh lebih cepat bila berpergian ke Solo ataupun Yogyakarta. Dari keberhasilan pengoperasian KA Madiun Jaya Ekonomi tersebut maka Daop 7 Madiun kembali menghadirkan KA Madiun Jaya, kali ini dinamakan KA Madiun Jaya Ekspress dengan dilengkapi fasilitas Air Conditioner (AC) dengan tarif selama masa promosi untuk relasi Madiun-Solo Rp. 25.000,- dan Madiun-Yogyakarta Rp. 35.000,-.
 Penekanan tombol sirine menandai diresmikannya KA Madiun Jaya Ekspres oleh Wamenhub, Dirjen Perkeretaapian,Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Asisten Gubernur Jatim, Bupati Madiun, dan Direksi PT. KAI. Wamenhub mengatakan bahwa Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) ini merupakan sebuah realisasi program pemerintah untuk meningkatan pelayanan masyarakat selain sebagai pendukung transportasi Madiun-Yogyakarta. Ditambahkannya pula bahwa kereta dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan raya dan memiliki tingkat emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan umum yang ada di jalan raya.
Harapan yang tersirat dari KA Madiun Jaya ini adalah dengan dijalankan kedua KRDI Madiun Jaya baik ekonomi dan ekspress mampu membantu pemerintah mengurangi kepadatan lalu lintas umum khususnya jurusan Madiun-Solo-Yogyakarta. Selain itu, dengan KRDI Madiun Jaya Ekspress ini PT. KAI mampu membuktikan kembali komitmen perubahan dengan memberikan pelayanan prima dan kenyamanan bagi para penumpang atau pengguna moda angkutan kereta api. (Humaska)
 
 

Lokomotif Baru

Kehandalan sarana guna menunjang layanan yang prima harus terus dimiliki oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi. PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa transportasi, baik orang maupun barang, juga turut berupaya pula menjaga kehandalan sarana yang dimilikinya. 


Lokomotif baru dengan nomor seri CC 2041112 (CC20432) dan CC2041113 (CC20433) diuji coba dengan menarik rangkaian maksimum dari Stasiun Bandung ke Stasiun Ciawi PP.

Sepuluh lokomotif baru dengan tipe CC 204 akan perkuat armada angkutan PT. KAI pada medio bulan Juni dan Juli ini. Lokomotif yang dipesan dari General Electric ini merupakan bagian dari investasi 20 lokomotif dengan tipe yang sama pada tahun 2010. Sehingga jumlah total lokomotif yang dimiliki oleh PT. KAI yang akan melayani para pengguna jasa kereta api (KA) berjumlah 391 unit. Sedangkan di tahun ini, PT. KAI berencana untuk menginvestasikan 144 lokomotif baru dengan alokasi penempatan 100 lokomotif di pulau Jawa dan 44 Lokomotif di pulau Sumatera.


Lokomotif baru ini akan digunakan di Divre 3 Sumatera Utara

Dari sepuluh lokomotif ini, enam diantaranya sedang dalam proses sertifikasi kelaikan sarana yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebagai regulator. Dalam proses uji untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, selain dilakukan oleh regulator, PT. KAI sebagai operator bersama-sama menguji kehandalan sarana yang akan dipergunakannya. Sedangkan, sisa empat lokomotif masih berada dalam proses perakitan di GE Lokindo yang berada di Madiun.
Untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan sarana, masing-masing lokomotif mesti diuji dua macam tes, yaitu tes statis dan tes dinamis. Dalam tes statis, lokomotif diperiksa seluruh dimensinya, serta dilakukan uji berbagai macam fungsi yang dimiliki lokomotif. Untuk tes dinamis, lokomotif diuji kemampuan untuk berakselerasi, serta seberapa jauh lokomotif itu untuk segera berhenti. Seperti yang dilakukan pada lokomotif dengan nomor seri CC 204112 dan CC 2041113 pada Jumat (17/4).


Tim penguji kelaikan sarana dari Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan serta PT. KAI menguji performansi dan durabilitas masing-masing lokomotif

Dijelaskan oleh Vice President (VP) Public Relations PT. KAI, Sugeng Priyono, armada lokomotif baru ini pengujiannya dilakukan di PT. INKA dan Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung. “Untuk uji statis, kami melakukannya di PT. INKA, sedangkan uji dinamis dilakukan pada lintas Stasiun Bandung menuju Stasiun Ciawi pulang pergi. Sengaja kami melakukan pengujian di lintas ini, karena karakteristik jalan relnya yang  memiliki tanjakan dan turunan curam, serta tes akselerasi pun bisa dilakukan pada jalur-jalur lurus,” ujar Sugeng.


Thermometer gun pun digunakan untuk mengukur suhu dari bantalan as roda. Ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat gangguan selama pengujian berlangsung.

Rencananya, sepuluh lokomotif ini akan digunakan untuk Divisi Regional (Divre) 3 Sumatera Selatan. Sedangkan untuk menghadapi angkutan lebaran 2011, armada lokomotif dan kereta sudah dipersiapkan di beberapa Balai Yasa serta Dipo guna perawatan akhir. (Humaska)
  

Rabu, 22 Juni 2011

Kelas Dan Pelayanan Kereta Api Di Indonesia

Kapasitas angkut penumpang yang disediakan PT Kereta Api (Persero) di Jawa dan Sumatera adalah sebanyak 106.638 tempat duduk per hari dengan rasio kelas eksekutif (15%), bisnis (27%), dan ekonomi (59%). Bila tempat duduk dikaitkan dengan jarak tempuh, maka total kapasitas melambung menjadi sebanyak 41.528.450 tempat duduk per kilometer per hari dengan rasio kelas eksekutif (17%), kelas bisnis (25%), dan kelas ekonomi (58%).

Kelas Argo

Rangkaian kereta api jenis ini mulai diluncurkan pada tanggal 31 Juli 1995 untuk memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada awalnya Perumka hanya mengoperasikan dua kereta api, yaitu Argo Bromo yang melayani rute Gambir–Surabaya Pasar Turi dan Argo Gede yang melayani rute Gambir–Bandung. Saat ini, rangkaian kereta api Argo Bromo dikembangkan menjadi Argo Bromo Anggrek.
Kereta api kelas Argo lainnya adalah:
  • Argo Muria yang melayani rute Gambir–Semarang Tawang.
  • Argo Lawu yang melayani rute Gambir-Yogyakarta–Solo Balapan.
  • Argo Dwipangga yang melayani rute Gambir-Yogyakarta–Solo Balapan.
  • Argo Wilis yang melayani rute Bandung–Surabaya Gubeng.
  • Argo Jati yang melayani rute Gambir–Cirebon.
  • Argo Sindoro yang melayani rute Gambir-Semarang.
Kelas satu
Setingkat di bawah kelas Argo, PT Kereta Api (Persero) juga menyediakan rangkaian kereta api kelas satu yang biasanya menyediakan dua jenis layanan, yaitu eksekutif dan bisnis, seperti:
  • Sancaka yang melayani rute Surabaya Kota–Yogyakarta.
  • Malang Ekspres yang melayani rute Surabaya Kota–Malang.
  • Cantik Ekspres yang melayani rute Surabaya Kota–Jember.
  • Mutiara Timur yang melayani rute Surabaya Kota–Banyuwangi hingga Denpasar, Bali menggunakan bus milik PT Kereta Api (Persero).
  • Lodaya yang melayani rute Bandung-Solo Balapan.
  • Gajayana yang melayani rute Gambir-Malang.
  • Kamandanu yang melayani rute Gambir-Semarang Tawang.
  • Gumarang yang melayani rute Jakarta Kota-Surabaya Pasar Turi.
  • Bima yang melayani rute Jakarta Kota-Yogyakarta-Surabaya Pasar Turi.
  • Taksaka yang melayani rute Jakarta Kota-Yogyakarta.
  • Sembrani yang melayani rute Jakarta Kota–Surabaya Pasar Turi.
  • Merak Jaya yang melayani rute Jakarta Kota–Merak.
  • Turangga yang melayani rute Bandung–Surabaya Gubeng.
  • Harina yang melayani rute Bandung-Semarang Tawang.
  • Rajawali yang melayani rute Semarang Tawang-Surabaya Pasar Turi.
  • Bangunkarta yang melayani rute Pasar Senen-Jombang.

Kelas ekonomi unggulan

Dalam rangka pemerataan pelayanan kepada semua lapisan masyarakat, selain mengoperasikan sejumlah kereta api komersial yang berfungsi sebagai subsidi silang pada pelayanan kereta api kelas ekonomi, PT Kereta Api (Persero) juga mengoperasikan sejumlah rangkaian kereta api kelas ekonomi unggulan, yaitu:
  • Brantas yang melayani rute Tanah Abang–Kediri.
  • Matarmaja yang melayani rute Malang-Pasar Senen.
  • Kaligung yang melayani rute Tegal–Semarang Poncol.
  • Logawa yang melayani rute Purwokerto–Jember.
  • Sri Tanjung yang melayani rute Banyuwangi–Yogyakarta.
    • Tawang Jaya yang melayani rute Semarang Poncol-Pasar Senen
Kelas ekonomi
Tarif kereta api kelas ekonomi ditetapkan oleh pemerintah sehingga secara keseluruhan biaya operasi tidak dapat ditutup dengan tarif yang dikenakan kepada masyarakat. Sampai saat ini, PT Kereta Api (Persero) melakukan subsidi silang dari pendapatan rangkaian kereta api kelas Argo dan kelas satu pada kelas ekonomi. Beberapa kereta yang dioperasikan adalah:
  • KRD yang melayani rute Surabaya Pasar Turi-Cepu dan Surabaya Kota-Kertosono.
  • Penataran yang melayani rute Surabaya Kota-Blitar lewat Malang.
  • Probowangi yang melayani rute Probolinggo-Banyuwangi.
  • Rapih Dhoho yang melayani rute Surabaya Kota-Blitar lewat Kertosono.
Komuter
Komuter adalah kereta api yang beroperasi dalam jarak dekat, menghubungkan kota besar dengan kota-kota kecil di sekitarnya atau dua kota yang berdekatan. Penumpang kereta ini kebanyakan adalah para penglaju bermobilitas tinggi yang pulang-pergi dalam sehari, misalnya ke tempat kerja atau sekolah. Tidak mengherankan apabila frekuensi perjalanan komuter termasuk tinggi dan jumlah penumpangnya juga paling banyak dibanding kereta jenis lainnya.
Di Indonesia, jaringan komuter masih menjadi satu dengan kereta api jarak jauh, bahkan kebanyakan rangkaian kereta apinya juga diambil dari bekas kereta api jarak jauh. Walaupun demikian, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan pembangunan jaringan kereta api komuter yang lebih canggih, seperti monorel, kereta bawah tanah, maupun Mass Rapid Transit (MRT) yang rencananya akan dibangun di Jakarta dan Surabaya.
Komuter umumnya dilayani oleh rangkaian kereta api ekonomi, tetapi beberapa sudah ada yang dilayani oleh kereta kelas bisnis bahkan kelas eksekutif, seperti kereta api Pakuan jurusan Jakarta- Bogor. Jalur-jalur kereta komuter yang ada di Indonesia antara lain:
  • Kereta api Jabotabek, merupakan jalur komuter tertua di Indonesia yang melingkupi daerah Jakarta Raya, melayani para penglaju dari Jakarta ke Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, termasuk jalur cabang ke Serpong dan Karawang.
  • Kereta api ekonomi jurusan Rangkasbitung-Merak dan Cikampek-Purwakarta.
  • Kereta Lokal Bandung Raya yang melayani rute Padalarang-Bandung-Cicalengka hingga Cibatu, Garut.
  • Kereta Lokal Surabaya yang melayani rute Surabaya-Lamongan, Surabaya-Sidoarjo, dan Surabaya-Mojokerto.

Kereta barang

Khusus di Pulau Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati pasar karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan kereta penumpang. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan terakhir yang sudah melalui tahapan modernisasi sarana angkutan barang, telah dimungkinkan hadirnya kereta barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda dengan kereta penumpang sehingga perjalanannya jauh lebih lancar.

Baja Satwa

Kereta barang Baja Satwa dikhususkan untuk mengangkut barang yang melayani rute Jakarta Kampung Bandan-Surabaya Pasar Turi. Barang yang diangkut kebanyakan berupa peti kemas yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas. Sayangnya, saat ini Stasiun Kampung Bandan sudah tidak aktif lagi.

Kereta barang cepat

Koridor layanannya sama dengan kereta api Antaboga, yaitu Jakarta-Surabaya Pasar Turi, tetapi sarana yang digunakan berupa gerbong tertutup. Komoditas yang dapat diangkut juga bermacam-macam, sesuai dengan keadaan pasar.